Australian Open telah menajdi panggung bagi petenis putri AS untuk memperlihatkan dominasi mereka di dunia tenis dan pada musim 2025

2025-01-26 17:52:44 By Odegaard

Sejak musim 2000, lima petenis putri AS yang berbeda berhasil memenangkan trofi Daphne Akhurst Memorial Cup, trofi kemenangan Australian Open. Dalam 25 musim terakhir, petenis AS telah memenangkan trofi tersebut sebanyak 12 kali, lebih banyak dibandingkan negara lain.

 

Dari perjalanan penuh mimpi Keys pada musim 2025 sampai ke ratu Melbourne Park, Serena Williams, para juara ini telah meninggalkan jejak mereka di Melbourne.

Berikut lima petenis putri AS yang memenangkan Australian Open sejak musim 2000:

Madison Keys – 2025

Madison Keys akhirnya bisa mewujudkan mimpi terkait Grand Slam dengan memenangkan gelar Australian Open musim 2025, pencapaian yang ia raih usai menaklukkan juara bertahan, Aryna Sabalenka di final sengit yang berlangsung dengan tiga set.

Untuk waktu yang lama, petenis unggulan ke-19 telah menjadi salah satu petenis paling berbahaya di turnamen. Ia dikenal dengan forehand keras dan gaya permainan tanpa gentar. Setelah lolos ke final US Open musim 2017 dan semifinal Grand Slam lebih dari satu kali, ia kesulitan untuk bisa melaluinya. Tetapi di Melbourne musim 2025, dewi fortuna berpihak kepadanya.

Telah berkiprah selama 16 musim, ia diperkirakan sebagai salah satu petenis paling berbakat, yang dibuktikan dengan memenangkan sembilan gelar sampai saat ini. Ia memperlihatkan permainan agresif dan penuh resiko di atas lapangan, didukung dengan servis memukau yang mampu mengantarkannya memenangkan gelar terbesar dalam kariernya sampai saat ini.

Keys dan Sabalenka bertemu untuk kali keenam di final tersebut dan untuk kali kedua ia mampu menaklukkan petenis peringkat 1 dunia.

Sofia Kenin – 2020

Ketika masih menginjak usia 21 tahun, Sofia Kenin memenangkan gelar Grand Slam pertama di Australian Open. Saat itu ia tampil sebagai petenis unggulan ke-14. Menuju final, ia berhasil mengalahkan petenis peringkat 1 dunia saat itu, Ashleigh Barty di semifinal sebelum menaklukkan Garbine Muguruza di final.