Diego Schwartzman Resmi Ucapkan Selamat Tinggal Terhadap Dunia Tenis

2025-02-16 20:59:43 By Odegaard

Mantan petenis peringkat 8 dunia mengakhiri karier tenisnya di Argentina Open, Buenos Aires dengan kekalahan dua set langsung dari Pedro Martinez di babak kedua.

 

Petenis yang memiliki julukan el peque (pendek) telah menjadi salah satu petenis handal dari Amerika Selatan selama satu dekade terakkhir. Di sepanjang kariernya, ia telah memenangkan empat gelar dan mengantongi 251 kemenangan di turnamen ATP.

 

Petenis berusia 32 tahun juga pernah lolos ke final Italian Open di Roma serta melenggang ke perempatfinal atau lebih baik daripada itu di lima Grand Slam.

 

“Saya memahami tubuh saya, saya memahami kepala saya. Saya tahu saya telah kelelahan dalam beberapa waktu terakhir dan bahwa saya tidak bisa meneruskan apa yang selalu saya lakukan. Saya telah meraih lebih dari yang pernah saya impikan,” ungkap Schwartzman.

 

Petenis berkebangsaan Argentina pun menyuarakan pandangannya tentang apa yang ia harapkan terjadi pada tenis di masa depan. Berbicara kepada wartawan di Argentina, ia memberikan penghormatan kepada Novak Djokovic dan usahanya untuk mendorong perubahan dalam olahraga ini.

 

Djokovic merupakan salah satu pendiri PTPA (Professional Tennis Players Association). Petenis berkebangsaan Argentina pun mengungkapkan tentang usaha positif dalam mengubah format permainan dengan ajang-ajang seperti UTS (Ultimate Tennis Showdown) yang sebelumnya pernah ia lakoni.

 

“Saya ingin berada di sana, mendengarkan, memberikan opini saya. Saya ingin para petenis memiliki suara yang lebih kuat. Novak adalah garda terdepan, ia berusaha membawa perubahan itu dengan federasi yang ia dirikan,” tutur Schwartzman.

 

“Saya pikir tenis, seperti banyak olahraga lain, dalam sepuluh sampai 15 musim ke depan akan menuju arah perubahan. Sudah ada tipe kompetisi lain, seperti UTS, yang mencari perubahan itu. Dan dalam banyak kesempatan anda semua (menunjuk para wartawan) seringkali membandingkan apa yang petenis dapatkan di turnamen dengan apa yang mereka dapatkan di ajang eksibisi.”

 

“Kenyataanya, itu semua bukan hanya tentang uang, tetapi ada format di mana anda bermain dalam waktu yang lebih sedikit dan memiliki lebih banyak waktu istirahat. Kita harus memberikan kebebasan untuk tempat tertentu di dunia yang ingin menggelar turnamen yang tidak tradisional selama tujuh hari atau dua pekan. Lakukan empat atau lima hari turnamen dengan petenis yang berbeda dan membuatnya sedikit lebih menyenangkan.”

 

“Pada akhirnya, di olahraga mana pun, agar bertahan, harus menargetkan atlet yang lebih muda. Anda harus memberi turnamen dan petenis peluang untuk memberikan ide-ide baru. Itu akan menjadi hal yang paling logis untuk dilakukan, itu akan menjadi hal terbaik untuk olahraga ini.”