Pernyataan Jannik Sinner Usai Dijatuhi Sanksi Larangan Bertanding

2025-02-18 00:56:00 By Odegaard

Kasus petenis berkebangsaan Italia mencuat sejak ia dinyatakan positif menggunakan substansi terlarang, clostebol di Indian Wells pada bulan Maret 2024. Tetapi penggemar baru mengetahui hal tersebut pada bulan Agustus karena ITIA merahasiakan penyelidikan terhadap sang petenis.

 

ITIA membebaskan petenis peringkat 1 dunia dari tuduhan pelanggaran, tetapi mengajukan banding kepada CAS. Pada tahap tersebut, WADA menginginkan sanksi skorsing selama satu sampai dua musim.

 

Sebaliknya, WADA dan tim hukum juara Australian Open musim 2025 menyetujui sanksi skorsing selama tiga bulan untuk menghindari sidang CAS. Sanksi tersebut berlaku mulai 9 Februari sampai 4 Mei, saat ia dapat kembali berkompetisi secara bebas di turnamen ATP.

 

dalam pernyataan terkait pemberitaan tersebut, petenis berkebangsaan Italia menyebut kasus tersebut sudah lama menggantung di pundaknya dan tidak mampu menjalani sidang CAS yang hasilnya mungkin baru akan diketahui akhir musim ini.

 

“Kasus ini telah menghantui saya hampir selama satu musim dan prosesnya berlangsung lama dengan keputusannya mungkin baru akan diambil akhir musim. Saya selalu menerima bahwa saya bertanggung jawab atas tim saya dan menyadari bahwa peraturan ketat WADA merupakan perlindungan penting bagi olahraga yang saya cintai. Atas dasar itu, saya telah menerima tawaran WADA untuk menyelesaikan proses ini berdasarkan sanksi tiga bulan,” ungkap Sinner.

 

Pengacara petenis berkebangsaan Italia, Jamie Singer pun optimis tentang kabar tersebut. Meskipun petenis peringkat 1 dunia menerima sanksi larangan bertandin yang cukup pendek, Siner merasa gembira bahwa kliennya dapat mencoba melupakan kasusnya dan bahwa WADA menerima bahwa ia tidak sengaja menggunakan clostebol.

 

“Saya merasa senang Jannik akhirnya bisa melupakan pengalaman mengerikan ini. WADA telah mengkonfirmasi fakta-fakta yang ditetapkan oleh Pengadilan Independen. Jelas bahwa Jannik tidak memiliki niat, tidak tahu apa-apa, dan tidak memperoleh keuntungan yang kompetitif. Sayangnya, kesalahan yang dibuat anggota timnya menyebabkan situasi ini,” jelas Siner.

 

Kesepakatan penyelesaian sebelum kasus tersebut di CAS cukup mengejutkan karena WADA awalnya terdengar bersikeras bahwa Sinner harus menerima larangan bertanding yang lebih lama atas pelanggaran tersebut, dengan ancaman larangan bertanding selama dua musim terdengar nyata.